Thursday, August 16, 2007

Seandainya Bangsa Ini Tak Terjajah...

Dirgahayu Republik Indonesia ke 62. Ga terasa umur bangsa Indonesia sudah menginjak kepala enam,tapi negeri ini masih-masih begini saja. Moral bangsa sudah rusak, buang sampah sembarangan, ego extreem masing-masing kelompok atau individu, banjir di kota-kota besar, pengangguran, kriminalitas, kebenarsn yang diputarbalikkan citra yang buruk di dunia internasional, pelanggar peraturan, korupsi. Mungkin itu sebagian cerminan bangsa Indonesia saat ini. Apakah itu kesalahan penjajah?. Dimulai dari kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia kemudian diikuti Belanda dan negara-negara lainnya. Perlawanan terhadap penjajah di berbagai daerah saat itu sangat patriot, seperti Perang Puputan Badung di Bali yang pada saat itu Kerajaan Badung diserang dari Pantai Sanur yang lokasi Perang Puputan sekarang berdiri Pura Jagatnatha. Dengan ketidakpuasan Bangsa Belanda karena Indonesia diduduki oleh Jepang, maka Bangsa Belanda memberikan pendidikan bagi Bangsa Indonesia, oleh karena pendidikan itu melahirkan tokoh-tokoh nasional pemrakarsa Kemerdekaan Republik Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut menjadi melek akan suatu kebebasan. Sungguh besar jasa proklamator kita yang bisa mengubah pola pemerintahan dari sistem Kerajaan menjadi sebuah Republik. Tapi apakah kebebasan itu terasa sekarang?, tentu saja tidak. Bangsa kita masih terjajah oleh kemiskinan dan ketertinggalan dari negara tetangga yang mulai satu-persatu menyalip bangsa kita. Walapun penjajah telah pergi negeri ini, negeri ini masih memprihatinkan. Banjir masih menghantui warga Jakarta dan Kota lainnya tiap tahun, sedangkan pada saat kolonial Belanda menduduki Jakarta banjir tak pernah menyentuh kota tersebut. Seharusnya bangsa Indonesia belajar dari negara Belanda dan negara maju lainnya bagaimana memelihara sebuah negara, karena Indonesia sudah dipegang Belanda selama 350 tahun sedangkan kita baru 62 tahun, jangan munafiklah jadi bangsa. Bung Karno pun dulu banyak belajar dari luar seperti Rusia dan USA tentang cara membentuk sebuah negara, dan beliau kepikiran untuk membentuk negara republik setelah melihat paham Komunis dan Liberal. Kenapa Singapura dan Australia bisa maju walaupun pernah menjadi wilayah dudukan Kerajaan Inggris?, alasannnya simple saja, karena Singapura dan Australia masih terikat dengan Inggris, jadi kalo ada apa-apa tinggal minta solusi ke Kerajaan Inggris. Sedangkan Indonesia merangkak dan berdiri dengan tertatih-tatih walapun ada saudara tua yang sudah mau mengulurkan tangannya tapi ditepis dibilang ada maksud apa-apa dibalik uluran tangannya (ini diluar hutang RI). Seandainya bangsa ini tak terjajah ada kemungkinan beberapa hal yang terjadi saat ini, yaitu Balai Pustaka tidak ada, ITB tidak ada, IPTN tidak ada, PT. PAL tidak ada, UI tidak ada. Ir. Sukarno mungkin saja hanya sampai tamat SR, dan kemungkinan hal terbesar yang terjadi adalah kita akan masih dalam pola kerajaan regional yang terpecah-pecah dan mungkin Kanjeng Raden Mas Tumenggung ataupun Anak Agung masih kita sembah-sembah sampai sekarang.

Itu hanya opini saya saja, tidak ada maksud apa-apa dibalik itu..
MERDEKAAA...!!!!